Entri Populer

Tiram 2 - Pengomposan

Setelah media menjadi lebih lapuk tahap berikutnya adalah dijadikan kompos dimana serbuk kayu dicampur dengan bahan nutrisi dan didiamkan beberapa hari hingga menjadi homogen.
Caranya adalah...
Siapkan bahan nutrisi berupa
- 10-13% bekatul dari berat serbuk kayu
- 1% tepung jagung /beras jagung
Bahan pelengkap berupa
- 1% kapur /kalsium
- 1% gypsum (Opsional)
- 1% pupuk Urea /NPK /TSP (Opsional)
Eksekusi...
Campur & aduk rata kalsium dengan gypsum(bila disediakan), lalu campurkan semua bahan nutrisi lainnya secara merata. Kemudian bahan nutrisi diaduk dengan serbuk kayu hingga semua betul-betul tercampur sempurna.
Berikutnya menambahkan air hingga kadarnya 35-45% menggunakan alatnya, atau bila dikepal media sedikit menggumpal namun masih mudah bercerai. Bukan 100% menggumpal, apalagi hingga meneteskan air.
Kemudian media kembali di tutup untuk didiamkan supaya menjadi kompos selama ±1 minggu.
Indikasinya adalah 1 - 2 hari suhu media naik berkisar 45°C, dan 2 hari kemudian suhu media akan berangsur normal kembali. Kompos sudah sempurna apabila terdapat tanda berikut:
1. Tidak berbau
2. PH 6 - 7
Berikutnya media siap di Loging atau pembungkusan menggunakan polibag khusus jamur yang dinamakan plastik BagLog..
Untuk keterangan anda bisa baca di halaman Fungsi

Tiram 1 - Pembersihan & pelapukan media tumbuh

Media tumbuh berupa serbuk kayu (bekas gergajian)
Tahap pembersihan adalah proses paling awal untuk membuat media tumbuh.

Pembersihan dilakukan dengan cara di ayak, mungkin di sebagian daerah tidak paham dengan apa itu ayak! ayak adalah alat penyaring berbentuk kawat jaring. Untuk referensi search aja gambarnya di Google dengan keyword "ayak jamur" nanti akan muncul alat/mesin ayak yang khusus di design untuk jamur supaya lebih efisien tenaga dan waktu.

Setelah dilakukan pengayakan beri 1% EM4(beli di toko pertanian) dari berat media serbuk kayu lalu diaduk hingga merata, campurkan air 40-50% dari berat media serbuk kayu dan diaduk lagi hingga rata.
Selanjutnya tutup media dengan plastik & diamkan selama ± 3 minggu. Perubahan fisik akan terjadi setelah mengalami kenaikan suhu pada media selama proses pelapukan tersebut, setelahnya siap untuk dilakukan ke tahapan berikutnya yaitu pengomposan/fermentasi media tumbuh.

Untuk keterangan anda bisa baca di halaman Fungsi

Langkah budidaya jamur

Tahapan pembuatan MEDIA TUMBUH jamur meliputi

1. Pembersihan & Pe-lapuk-an media
2. Peng-kompos-an
3. Persiapan media tumbuh
4. Sterilisasi/Pasteurisasi
5. Inokulasi/Pembibitan
6. Inkubasi
7. Perawatan
8. Panen

Mayoritas semua jenis jamur meliputi semua tahapan diatas, hanya perlakuannya saja oleh masing-masing pengusaha jamur ada yang berbeda-beda, tergantung kepada ide masing masing. Contohnya!
Sterilisasi media casing pada jamur Champignon, ada yang dengan cara steaming dengan suhu & durasi yang telah ditentukan, ada pula yang dengan cara dicampurkan zat kimia FORMALIN dengan takaran yang telah ditentukan.

Di artikel berikutnya saya akan mengupas sebagian cara budidaya jamur-jamur tersebut serta fungsi-fungsi dari setiap perlakuannya yang insyaAllah dirangkum dalam beberapa LABEL sesuai pada jenisnya.

Membangun usaha budidaya jamur

1. Pilih jenis jamur
Sudahkah anda menentukan pilihan untuk berbudidaya jamur di tempat anda? Karena kondisi lingkungan (suhu, kelembaban, karbon di udara, dll) sangat menentukan keberhasilan dalam panen jamur anda.
Masing-masing jenis jamur membutuhkan kondisi lingkungan habitat yang sedikit berbeda, jadi pahami kondisi tempat yang akan anda pergunakan untuk membangun usaha budidaya jamur ini. Jika lingkungan tidak sesuai dengan jenis jamur pilihan anda, maka akan sedikit rumit untuk mensabotase agar ruang tanam sesuai dengan kebutuhan habitat jamur pilihan anda.

2. Pahami disain kumbung jamur
Apa itu kumbung? Kumbung adalah tempat atau kandang khusus untuk menumbuhkan jamur, kumbung inilah yang nanti kondisinya dibuat sesuai dengan habitat tumbuh jamur.
secara dasar pada umumnya kumbung cuma terbagi menjadi 2 jenis, perbedaan disain ini sekedar bertujuan untuk mempermudah pengerjaannya saja.
  1.  Jamur media terbuka : Merang, Champignon. Fentilasi udara dikumbung bisa ditutup dengan sangat rapat karena kumbung sekaligus akan digunakan sebagai steamer untuk pembuatan media tanam.
  2. Jamur media baglog: Shiitake, Tiram, Lingzhi, Enokitake, Maetake, Kuping, dsb. Kumbung dibuat sekedar memenuhi kebutuhan, dibuat semirip mungkin dengan kebutuhan jamur di habitat aslinya.
  3. Jamur kayu glonggong(kayu utuh). Untuk model budidaya seperti ini kami sengaja untuk tidak membahasnya disini karena mayoritas pembudidaya yang ada di indonesia jarang ada yang menggunakannya.

mengenai lingkungan untuk pembuatan bibit, insyaAllah lebih mudah daripada lingkungan tanam untuk tumbuh jamur.
Kita akan bahas di artikel-artikel berikutnya.
bahasan dari indospore ini adalah sekedar refrensi yang ada pada umumnya, namun jika kita kreativ tidak menutup kemungkinan bagaimanapun ide yang kita gunakan akan berhasil juga. "Teruslah berkreasi"
Bergabunglah dengan Indospore di Google+ untuk mendapatkan info spesial dari kami.
Salam kami Indospore